Biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Teknologi ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor.
"Biopori meningkatkan daya resap air pada tanah yang dilakukan dengan membuat lubang-lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Teknologi ini sangat simpel dan dapat dibuat sendiri. Kalau tidak punya waktu banyak tinggal kasi instruksi pada tukang las," ujar Chichi Asda Artha, Praktisi Arsitektur dan Dosen di Institut Teknologi Medan (ITM), Selasa (6/11/2012).
Alat yang digunakan untuk membuat Lubang Resapan Biopori adalah bor tanah (Bor Biopori) atau alat lain yang dapat membuat lubang vertikal, seperti linggis dan alat untuk mengeluarkan tanah dari mata bor. Jika ingin membuat sendiri, berikut tips-tips yang dapat dilakukan.
1. Buat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Tanah yang akan dilubangi disiram dengan air supaya mudah untuk dilubangi.
3. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.
4. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami untuk makanan tanaman disekitar rumah.
5. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam).
0 comments