artikel dibawah dikutip dari : http://www.smartgardenindonesia.com
Keterbatasan lahan di perkotaan mengakibatkan pembangunan dilakukan secara vertical tidak horizontal. Dan salah satu cara menambah ruang terbuka hijau kota adalah dengan membuat roof garden, taman atap. Apa saja yang diperlakukan di atas atap untuk mengisi ruang terbuka luar di bagian atap / balkon, seperti kolam renang, jogging track, taman ruang makan, ruang istirahat dan lain-lain. Roof garden tidak terbatas pada bangunan perkantoran/komersil akan tetapi dapat juga dibuat untuk rumah.
Sebelum membuat roof garden harus diperhatikan struktur bangunan. Konsultasikan terlebih dahulu pada ahli struktur bangunan tentang rencana pembuatan roof garden lengkap dengan kegiatan yang akan dilakukan di atasnya. Setelah itu, permukaan beton dilapisi dengan zat kedap air, tujuannya untuk mencegah air mengalir ke bagian yang porus, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur bangunan.
Agar air mudah mengalir ke arah pembuangan dan tidak menimbulkan genangan, perhatikan kemiringan lantai. Kemiringan yang ideal antara 2-5 persen menuju pembuangan air. Hindari kemiringan lantai kurang dari 2 persen.
Sewaktu menyebarkan media tanaman usahakan agar lapisan kedap air tidak tergores atau rusak, karena kerusakan yang terjadi dapat menyebabkan perembesan air ke dalam lapisan beton. Untuk itu perlu diperhatikan media yang digunakan dan cara pengerjaannya. Media tanam antara lain kerikil dan koral. Agrerat kasar akan melancarkan aliran air dari bagian permukaan tanah ke bagian dalam tanah. Selain itu, agrerat kasar ini dapat menghindari tergenangnya air pada media tanam yang dapat menyebabkan kebusukan pada akar tanaman.
Hampir semua jenis tanaman dapat digunakan untuk roof garden, hanya saja angin yang bertiup di atas atap sangat kencang untuk itu perlu hati-hati dalam memilih jenis tanaman, angin yang kencang dapat merobek daun (misalnya tanaman pisang-pisangan yang berdaun lebar) sehingga menghilangkan estetis. Untuk itu perlu diperhatikan arah angin dan kecepatannya. Agar tidak terjadi daerah penangkapan angin yang disebabkan oleh pohon yang ditanam secara berjejer. Selain itu, bila salah mengantisipasi arah angin dapat mengakibatkan pohon-pohon mudah roboh.
Pohon besar tetap dapat digunakan dalam roof garden, tetapi percabangannya harus dikendalikan dengan membuang cabang-cabang yang terlalu melebar, agar percabangan tidak menahan angin. Gunakan steger agar pohon tidak roboh.
Berapa kedalaman tanah? Untuk pohon membutuhkan kedalaman kira-kira 150-200 cm, sedangkan semak dan rumput cukup 50 cm. Agar tanaman tumbuh subur maka perlu diberikan air dan nutrisi yang cukup memadai.
Pemeliharaan harus dilakukan secara teratur : pemupukan, pendagiran, pemangkasan. Penyemprotan pestida untuk tanaman harus sering dilakukan untuk mencegah hama penyakit, karena angin membawa hama dan menempel pada tanaman. Menanam tanaman di dalam pot merupakan bentuk (cara penamanan yang paling sederhana).
Misi saya hanya ingin menyampaikan bahwa, roof garden tidak selalu menjadi sesuatu yang mahal, merepotkan, atau menjadi beban yang tidak menguntungkan. Kita bisa membuatnya seperti apapun yang kita inginkan, dan yang kita butuhkan adalah "Teknik" pembuatannya yang benar.
Selain itu fungsinya yang tidak hanya sekedar elemen estetis, bahkan menjadi elemen positif dalam menghadirkan pengalaman ruang yang lebih sejuk, hijau, dan lebih alami, menjadikan nilai tambah untuk bangunan yang kita desain.
Namun tentu saja, semua itu harus didasari pertimbangan-pertimbangan, terutama "Fungsi", karena berarsitektur tidak lepas dari yang namanya fungsi. Karena itu tidak perlu memaksakan jika tidak butuh roof garden, sebaliknya jika dibutuhkan , tidak perlu ragu, karena opini roof garden itu mahal, sulit, dan merepotkan bukanlah sebuah "Kebenaran"(ini bukan tulisan TS,tapi di copas)
0 comments