Konsep ecological housing atau rumah ekologis tidak memiliki definisi yang khusus. Definisi ’ecology’ sendiri menurut Eugenius Warming dalam wikipedia 2008, adalah ’ is the scientificstudy of the distribution and abundance of life and the interactions between organisms and their environment’ . Sehingga ekologi adalah interaksi antara manusia dan lingkungannya.Oleh karena itu rumah ekologis dapat diartikan sebagai rumah yang dapat serasi dengan lingkungannya. Hal ini juga berarti bahwa rumah ekologis merupakan rumah yang mampu berinteraksi baik dengan lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan serta memberikan kualitas hidup yang baik bagi penghuninya.
Konsep rumah ekologis juga sering disamakan dengan konsep sustainable housing atau rumah berkelanjutan. Sustainable housing dimana dilatarbelakangi oleh sumber daya dan pengembangan lingkungan yang sangat terbatas. Permasalahan akan muncul jika terjadi eksploitasi secara berlebihan terhadap lingkungan, diantaranya adalah: green house emissions, climate change, deforestation, loss of old growth forest, decreasing biodiversity, pollution of ocean and inland waterways. (www.ecologicalhomes.com.au, 2008). Sehingga manusia diharuskan memiliki moral responsibility atau kesadaran untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan, dengan jalan membuat rumah menjadi lebihsustainable/berkelanjutan. Dengan rumah yang berkelanjutan maka akan memberikan alternatif bahan yang hemat energi yang dapat dimunculkan dari penggunaan teknologi perumahan yang berkelanjutan.
Konsep sustainable housing sendiri merupakan bagian dari konsep sustainable developmentyaitu merupakan konsep yang menitik beratkan pada keberlanjutan bagi generasi mendatang. Menurut Larasati (2006; hal 25), sustainable development atau pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan pada masa sekarang yang tetap memperhatikan kebutuhan generasi mendatang. Sehingga dapat dijelaskan bahwa konsep rumah ekologis adalah konsep rumah yang dapat serasi dengan lingkungan, dan juga memberikan kualitas hidup yang sehat bagi penghuninya secara berkelanjutan.
Prinsip-prinsip rumah ekologis banyak diungkapkan oleh berbagai literatur dalam berbagai versi, diantaranya adalah prinsip rumah ekologis, prinsip sustainable housing dan prinsip rumah sehat. Dari berbagai prinsip rumah ekologis, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip perumahan dan permukiman yang ekologis adalah sebagai berikut:
- Ditinjau dari aspek fisik bangunan rumah, rumah ekologis memiliki prinsip yang hemat energi (bahan bangunan dari bahan yang tidak berbahaya), yang sehat (cukup penghawaan, luas ruang yang memadai), selaras dengan iklim (pencahayaan alami, dan aman dari panas dan debu), serta kokoh (dari segi konstruksi bangunan).
- Ditinjau dari aspek prasarana dan sarana, permukiman ekologis memiliki prasarana dan sarana yang memadai (penerangan, air bersih, pengelolaan air limbah), serta memiliki akses yang baik terhadap fasilitas kota.
- Ditinjau dari aspek lingkungan, permukiman ekologis harus memperhatikan dampak pencemaran yang ditimbulkan dengan jalan melakukan pengelolaan limbah dengan baik serta memperbanyak penghijauan selain sebagai penyedia udara bersih juga sebagai resapan air hujan.
- Ditinjau dari aspek ekonomi, permukiman ekologis memiliki lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan penghuninya memiliki produktifitas tinggi untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Atau dengan teknologi tepat guna penghuni dapat menghasilkan tambahan pendapatan dari lingkungan huniannya.
- Ditinjau dari aspek sosial budaya, permukiman ekologis didukung oleh hubungan kemasyarakatan yang memiliki sifat kekeluargaan dan kesetiakawanan. Hal ini tercermin dari perilaku masyarakat yang saling bergotong royong menjaga lingkungannya agar tetap sehat.
0 comments