Desain Rumah Hijau, dengan mempertahankan pohon ekisting,

Dewasa ini, isu tentang pemanasan global sedang marak diperbincangkan, baik dari kalangan profesional mupun masyarakat awam pun ikut memperbincangkannya, mengingat efeknya yang tidak baik terhadap masa depan bumi yang kita tempati. Dengan demikian perlu kiranya kita turut mengambil peran dalam  kondisi seperti ini, selaku arsitek tentu saja saya juga berperan menjaga kondisi lingkngan disekitar saya dengan cara merancang bangunan yang tentu saja sangat ramah terhadap lingkungan, juga berpotensi untuk memberikan dampak yang sangat baik terhadap lingkungan kita.

Saya terkadang mersa risih dengan pembangunan yang ternyata tidak mempedulikan dampak terhadap lingkungan kita, oleh karnanya saya memberikan solusi untuk masa depan kita dengan merancang bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, nyaman, asri dan mampu memberikan sumbangan oksigen yang baik untuk kita semua, berikut saya coba memberikan konsep masa depan arsitektur indonesia.

Tren bangunan modern minimalis mungkin sudah melekat di telinga masyarakat kita, namun benarkah tren tersebut masih akan bertahan di tahun tahun mendatang? menurut saya sebaiknya kita alihkan tren tersebut menjadi tren bangunan pintar "smart building" dimana bangunan tersebut mampu menghidupi dirinya sendiri dengan cara menmanfaatkan alam sebagai sumber energi. Coba saya berikan solusi bangunan hemat energi dimana sebagian besar bangunan menggunakan pencahayaan alami dengan bukaan-bukaan yang direncanakan dengan baik dan juga penghawaan yang juga diperhitungkan dengan sangat apik sehingga tidak membutuhkan AC yang tentunya dalam jangka panjang akan berdampak buruk juga terhadap lingkungan.

Pohon adalah satu-satunya sumber oksigen alami dan gratis, maka perlu kiranya kita menjaga sumber kehidupan kita dengan baik. Untuk merawat pohon hingga besar membutuhkan waktu yang cukup lama, untuk itu hal paling mudah disamping kita terus melakukan penghijauan juga kita harus merawat dengan baik pohon/tumbuhan yang sudah ada di lingkungan kita. Namun hal tersebut tentu sulit dilakukan mengingat kebutuhan lahan untuk pemukiman sudah berkurang seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus menerus mengalami peningkatan, dan sudah barang tentu menjadi permasalahan yang harus kita pecahkan bersama mengingat kedua unsur tersebut sangat penting untuk kita semua.

Solusi terbaik yang saya analisa, pertama tentu saja kita harus mempertahankan pohon yang ada di site kita sebelum berfikir tentang kebutuhan ruang, kedua bangunan yang direncanakan harus hemat energi yang tentu saja meminimalisasi penggunaan energi dengan cara memanfaatkan cahaya alami dan udara sehat akibat dari vegetasi yang kita pertahankan di dalam site, untuk selanjutnya baru kita memikirkan kebutuhan ruang yang desainnya deisesuaikan dengan pohon ekisting. Dengan demikian tentunya kita akan memperoleh dua manfaat sekaligus, rumah dengan kenyamanan maksimal, hemat energi dan tentu saja kita bisa menyelamatkan dunia dalam skala kecil dengan desain tersebut.

Hal yang tidak bisa kita pisahkan juga adalah sumber air yang sudah sangat menipis di dalam tanah kita, dan sebaiknya kita juga memperhatikan hal tersebut dengan meminimalisasi perkerasan tanah dan juga merencanakan sumur-sumur resapan air hujan, disamping untuk menjaga kondisi air tanah juga untuk menjaga lingkungan kita dari banjir, seandainya tiap rumah di lingkungan kita memiliki minimal satu sumur resapan maka tentu saja akan menghindarkan kita dari bencana banjir dan kekeringan.

gambar sumur resapan dikutip dari 

http://alamasri.wordpress.com